Ode To My Father (2014) : Film Laris Box Office Korea Sepanjang Masa
Film yang tayang pada paruh akhir 2014 menjadi salah satu film korea terlaris sepanjangan massa dengan penjualan 14.2 juta tiket . Ode To My Father atau dalam bahasa korea lebih dikenal dengan Gukjeshijang (국제 시장) bercerita tentang kehidupan orang-orang setelah perang Korea pada tahun 1950an sampai saat ini. Cerita ini berfokus pada kehidupan Deok Soo (Hwang Jung Min) seorang anak sulung dari sebuah keluarga dengan 4 orang anak yang telah melalui berbagai peristiwa penting setelah perang korea hingga usianya menjadi tua. Drama ini memiliki alur maju dan mundur dimana adegan yang pertama diperlihatkan adalah pasangan tua yang sedang bercengkrama di rooftop sebuah gedung. Cerita kemudian berlanjut ketika seorang kakek tua terlihat marah-marah disebabkan sekelompok orang yang menawarkan untuk menjual toko Kkotbun yang telah berdiri sejak lama, namun kakek tua itu tidak ada minat untuk menjual toko itu walaupun keluarganya menyuruhnya untuk menjual dan beristirahat di hari tua.
Adegan film pun mundur menjadi tahun 1950 di sebuah kota bernama Hungnam, Korea Utara ditengah salju yang turun dengan lebat, Keluarga Deok Soo dan seluruh warga desa pergi ke bibir pantai untuk mengungsi guna menaiki kapal yang telah disediakan Angkatan Laut Amerika. Namun sayang sesampainya di bibir pantai, Angkatan Laut tidak mengizinkan siapa pun lagi untuk masuk karena muatan kapal yang telah penuh dengan amunisi. Seorang warga Korea memohon kepada kapten Angkatan Laut untuk menghasiani mereka dan memohon agar diizinkan para pengungsi menaiki kapal. Setelah beberapa lama, sang kapten akhirnya luluh dan memerintahkan untuk mengeluarkan mengosongkan amunisi dan membiarkan para pengungsi untuk naik ke kapal. Semua orang langsung berlarian begitu pun dengan keluarga Deok Soo. Deok Soo yang selalu menggendong sang adik Yoon Mak Soon (Shin Rin Ah) berusaha menaiki kapal dengan tambang yang telah dirajut seperti tangga dan berbicara kepada sang adik :
"Ini bukan taman bermain, kita tidak pergi untuk bermain-main." - Deok Soo Kecil.
Ia mengencangkan kembali tangan Mak Soon, namun kekacauan yang tengah terjadi membuat Deok Soo tidak sadar bahwa Mak Soon telah hilang dari gendongannya karena ditarik oleh seseorang. Deok Soo menangis dan hendak turun kebawah untuk mencari adiknya, namun sang ayah menyuruhnya untuk tetap dikapal menemani ibu dan kedua adiknya yang lain.
"Jika aku tak kembali kau adalah kepala keluarganya, itu berarti apapun yang terjadi kau utamakan keluarga, mengerti?" -Ayah Deok Soo.
Disini saya mulai sedikit tersentuh dan hampir menangis, beban yang begitu berat ditanggung anak sulung laki-laki yang masih begitu kecil.
Hwang Jung Min |
Sayang beribu sayang, setelah sang ayah sampai di sekoci, kapal pun berangkat dan meninggalkan sang ayah yang tengah mencari Mak Soon. Deok Soo beserta ibu dan adiknya pergi ke pasar Gukje, Busan untuk mencari wanita yang bernama Yoon Kkotbun pemiliki toko Kkotbun dimana merupakan adik dari sang ayah. Di pasar Gukje, Deok Soo mulai bersekolah dan bekerja sebagai penyemir sepatu dan disini pula ia bertemu dengan seorang anak seusia dirinya bernama Dal Goo. Dal Goo merupakan satu-satunya teman yang selalu menemaninya dalam situasi apapun hingga usia tua.
Alur film kembali berlatar belakang Deok Soo tua yang saya kurang tahu pasti di tahun berapa. Deok Soo, Dal Goo dan cucu Deok Soo bernama Seo Yeon sedang duduk di depan sebuah gedung yang merupakan gedung tempat mereka duduk saat mereka masih kecil. Di Kejauhan terlihat seorang muda mudi warga negara asing yang sedang minum kopi yang di cemooh oleh sekumpulan anak remaja yang menganggap bahwa orang asing tersebut tidak pantas minum kopi sedangkan negara mereka masih miskin. Pria berkulit hitam itu berbicara dengan bahasa Korea fasih disertai dialek Busan. Sekumpulan remaja itu semakin mengolok hingga membuat Deok Soo marah dan membela muda mudi tersebut.
"Jika kau bekerja dinegara lain, apa kau tidak boleh minum kopi?" -Deok Soo
Kim Yunjin |
Akhirnya saya tau kenapa Deok Soo begitu marah terhadap sekumpulan remaja yang mengolok orang asing yang minum kopi. Hal ini disebabkan saat musim gugur di tahun 1963 disaat Deok Soo mulai beranjak dewasa dan membutuhkan banyak uang untuk biaya sekolah adiknya, ia pergi ke Jerman untuk bekerja sebagai pekerja tambang batubara. Sebenarnya saya sudah beberapa kali mendengar tentang kabar tersebut dari orang Jerman asli bahwa dulu banyak orang korea yang bekerja sebagai penambang di Jerman dari beberapa acara stasiun televisi. Pada awalnya saya tidak terlalu memikirkannya karena apakah mungkin Korea Selatan yang maju seperti saat ini mengalami hal tersebut, dan akhirnya setelah menonton film ini saya percaya.
Menjadi pekerja tambang di Jerman bukanlah hal yang mudah, para peserta harus melakukan berbagai tes seperti mengangkat karung beras dan tes lainnya. Disalah satu tes akhir dimana semua berkas diperiksa Deok Soo menggunakan cara unik yang membuat saya tertawa untuk bisa medapatkan kesempatan berangkat ke Jerman. Deok Soo bernyanyi lagu kebangsaan Korea secara lantang yang diikuti oleh Dal Goo sehingga membuat mereka bisa lulus dari tes dengan ketarangan : Memiliki Patriotiseme Yang Kuat.
Pada musim semi tahun 1964 bertempat di Tambang Batubara Hamborn, Duisburg, Jerman Barat para pekerja tambang mulai bekerja sebagai penambang batubara yang saya bisa nilai sebagai pekerjaan yang menjadi nyawa sebagai taruhannya. Jika kalian pernah menonton The BatteleShip Island suasana yang digambarkan tidaklah berbeda jauh, namun dalam film ini pekerja masih diperlakukan dengan layak dan memiliki fasilitas seperti kamar, hari libur dan gaji yang cukup besar. Di Jerman juga Deok Soo bertemu dengan seorang gadis korea yang bekerja sebagai perawat di sekolah perawat St Anna di Duisburg bernama Oh Young Ja (Kim Yunjin). Setelah pertemuan pertama itu Deok Soo dan Young Ja semakin dekat, mereka melakukan piknik bersama, memakan masakan korea bersama, menaiki kapal dan jalan-jalan seperti sepasang kekasih. Hingga suatu hari terjadi ledakan di tambang batu bara dan membuat seluruh penambang harus mengungsi, namun Deok Soo dan Dal Goo tidak berhasil keluar dari terowongan sehingga mereka akhirnya terkurung di terowong yang runtuh itu. Mendengar kabar runtuhnya tambang batu bara Young Ja panik dan segera berlari mencari keberadaan Deok Soo,
Setelah perjuangan yang dilakukan oleh para pekerja tambang lainnya untuk menyelamatkan Dal Go dan Deok Soo mereka pun akhirnya selamat dengan berbagai luka yang diderita. Young Ja membantu dalam merawat luka Deok Soo hingga ia kembali sadar. Ketika sudah sadar Deok Soo mengajak Young Ja ikut pulang bersamanya ke Korea, tapi Young Ja menolak untuk pulang bersama.
Tepat tanggal 21 Desember 1966 Deok Soo dan Dal Go pulang ke Korea dan disambut dengan kebahagian dari keluarganya. Perjuangan menjadi pekerja tambang di Jerman menjadikan keadaan ekonomi keluarga mereka menjadi lebih baik dari sebelumnya. 3 bulan selanjutnya tanpa diduga Young Ja pulang ke Korea dan menemui Deok Soo untuk memberitahukan bahwa ia telah hamil anak Deok Soo. Pernikahan pun dilakukan tidak lama setelah kabar tersebut.
Pernikahan Deok Soo dan Young Ja |
Disetiap kebahagian pasti ada masalah yang terjadi, kali ini untuk bisa mendapatkan uang lebih banyak guna membeli toko Kkotbun selepas meninggalnya bibi Deok Soo dan mencari biaya pernikahan untuk sang adik Kkeutsun (Kim Seul Gi) Deok Soo berencana pergi ke Vietnam untuk menjadi teknisi. Perlu kalian tahu dalam film ini diceritakan bahwa Vietnam masih dalam kondisi berperang, sehingga Young Ja dan Ibu Deok Soo tidak mengizinkannya untuk pergi. Young Ja marah karena Deok Soo selalu saja mengorbankan dirinya dan sudah waktunya untuk Deok Soo hidup untuk dirinya sendiri, bukan bagi orang lain.
Setelah melewatkan perdebatan dan sulitnya izin untuk pergi ke Vietnam, di musim panas tahun 1974 Deok Soo dan Dal Go berhasil pergi ke Vietnam untuk bekerja sebagai teknisi. Di tahun itu pula Deok Soo menjadi korban pengoboman. Di sisi dunia lain tepatnya di sebuah rumah kayu, Young Ja membaca sebuah surat dari Deok Soo yang isinya membuat saya sedih.
Young Ja, Bagaimana kabarmu?
Aku bekerja baik-baik saja disini tanpa masalah
Disini benar-benar luar biasa
Seperti yang aku katakan sebelumnya
karena aku bukan tentara, aku jauh dari medan perang
Di sini aku serasa berlibur
Young Ja aku berpikir, kita lahir di periode yang sulit
Artinya kita saja yang mengalami, dan tidak pada anak-anak kita yang lahir di masa yang sulit ini
Dan hidup melalui semua kesulitan ?
Bayangkan saja..
Jika anak-anak kita terjebak dalam perang korea yang terkutuk, atau
Jika anak-anak kita bekerja di pertambangan neraka di Jerman.
Disini, di Vietnam, para pemuda kita berperang demi mendapatkan uang.
Aku harap tak satu pun dari semua ini terjadi
Namun, aku bersyukur bahwa penderitaan tidak dialami anak-anak kita tapi,
olehmu dan aku.
Di Vietnam banyak kejadian yang mengingat kembali pada kejadian yang terjadi di Hungnam di awal pemutaran Film, Di Vietnam pula kaki Deok Soo tertembak hingga membuatnya harus memakai tongkat saat pulang ke Korea dan menjadi sedikit pincang selama hidupnya. Akan tetapi semua kerja keras Deok Soo terbayar dengan terbelinya toko Kkotbun yang hampir dijual oleh pamannya dan ia berhasil menikahi Kkeutsun dengan pesta pernikahan yang mewah. Dal Go pun akhirnya menemukan wanita yang dicintainya, ia menikahi gadis Vietnam dengan wajah khas asia yang jauh dari kriteria wanita idamannya.
Oh Dal Su |
Tahun 1983 KBS mengadakan sebuah acara spesial dengan judul 'Apakah Ada Yang Tahu Orang Ini' yang merupakan sebuah acara yang mempertemukan banyak keluarga yang terpisah saat perang korea terjadi. Kesempatan ini pun tidak disia-siakan oleh Deok Soo untuk mencari Mak Soon dan Ayahnya yang turut hilang. Deok Soo dengan ditemani oleh Dal Go pergi ke Yeouido Plaza, Seoul untuk mencari dan menuliskan pengumuman tentang dicarinya keberadaan kedua orang yang dicintainya. Kejadian ini merupakan salah satu kejadian nyata yang banyak menguras air mata dan berhasil mempertemukan banyak keluarga yang telah berpisah. Saya sendiri sudah berkali-kali mengulang adegan ini tetapi masih menangis.
Cukup lama Deok Soo menunggu kabar keluarga hingga suatu hari ada telepon dari Los Angeles, Amerika Serikat. Seorang wanita yang tidak bisa berbahasa Korea, tidak ingat nama kecilnya dan hanya sedikit memiliki kenangan tentang masa kecilnya memberikan sedikit harapan kepada Deok Soo yang sudah putus asa. Hanya satu kenangan jelas yang ia ingat saat ini
"Di Pelabuhan Hungnam saat musim dingin, kakaku menggendongku di punggungan dan berjalan. Aku ingat saat terakhir kaka ku bilang ini bukan taman bermain, kita tidak pergi untuk bersenang-senang. Pegang tanganku erat-erat."
Selain kenangan masa kecil yang sedikit, wanita itu juga memiliki tahi lalat dibelakang kirinya dan potongan baju yang persis digunakannya saat terakhir kali mereka bertemu. Mak Soon pun akhirnya kembali ke korea dan bergabung dengan keluarganya. Setahun setelah bertemu Mak Soon sang ibu akhirnya meninggal, dengan selalu merindukan sang suami selama sisa hidupnya.
Diakhir cerita, Deok Soo tua duduk disebuah kamar kecil seraya mengingat sang ayah dan mengatakan bahwa ia telah menepati semua janjinya dengan baik. Deok Soo menangis dan mengeluh bahwa sebenarnya semua sungguh melelahkan dan ia sangat merindukan sang ayah. Ditengah kemeriahan itu, Deok Soo tua sendirian menangis di sebuah kamar kecil.
Alasan kenapa selama ini Deok Soo sangat berusaha untuk membeli dan mempertahankan toko Kkotbun adalah karena hanya toko itu yang menjadi penghubungan dirinya dan sang ayah. Dimana dulu sang ayah berkata bahwa ia akan menemui Deok Soo di toko Kkotbun sehingga ia terus mempertahankan karena berharap sang ayah akan menemuinya di toko Kkotbun.
Sebenarnya hal yang saya sukai dari film ini adalah sutradara mengajak penonton untuk menikmati setiap proses yang ada sehingga sengaja membuat alur menjadi maju mundur dan memperlihatkan Deok Soo masih hidup hingga ia tua. Hal ini disebabkan Deok Soo sempat beberapa kali hampir kehilangan nyawanya, namun saya selalu merasa lega karena ia pada akhirnya akan tetap hidup sampai tua bagaimana pun peristiwa yang dialaminya. Film ini juga mengajarkan bahwa keluarga adalah suatu hal yang penting, tanggung jawab menjadi seorang anak tertua sekaligus kepala keluarga adalah hal yang berat serta setiap perang selalu menghasilkan banyak korban dan kesengsaraan.
Persahabatan Deok Soo & Dal Go |
Berakhirlah Review yang sangat panjang dari anak ayam ini
Sampai bertemu dengan informasi lainnya.
Comments
Post a Comment